Buku harian satu


Tuan, tahukah kau?
Dulu kau adalah rumah untuk segala ceritaku, hampir.
Namun, waktu ternyata cukup jelas untuk menyampaikan kenyataan bahwa kau memang tidak bisa mengerti ceritaku, lukaku, dan bahagiaku. Kau pergi, tanpa peduli atau bahkan bertanya mengapa aku menjadikanmu rumah untuk ceritaku yang tak pernah aku bagi pada siapapun, dan itu membuatku sadar, bahwa kau ternyata bukan rumah yang selama ini kucari.

Tapi aku mau berterimakasih kepadamu karena sudah hadir dalam duniaku, dan menjadi sebuah kebetulan yang mendewasakan. Karena itu kupersembahkan tulisan pembuka di blog rahasia seorang remaja biasa yang suka menyendiri ini untukmu, Tuan.

Aku pamit,
Nona kertas.

—Eleftheriana

                                  
                                             

Komentar

Postingan Populer